Home

TAFSIR JALALAIN 1 Jumadil Akhir 1437 H/ 20 Maret 2016

Rangkuman pengajian Ahad pagi Majlis Taklim Tafsir Jalalain Tempat : musholla Al-Muhajirin, Puri Harmoni 1 Tgl          : 11 jumadil ak...

Senin, 05 Desember 2016

KAJIAN TAFSIR JALALAIN

4 Robiul Awwal 1338 H/4 Desember 2016
Acara kajian Tafsir Jalalain pada hari Ahad tanggal 4 Robiul Awwal 1338H/4Desember 2016 diisi dengan acara Peringatan Hari Besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW.Penceramah  Dr Othman Omar Syihab Lc.
Dr Othman Omar Syihab Lc
Berikut Petikannya.
Dirangkum oleh :Ustdz  Hilma sholih

Assalaamu'Alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuhu.
Lisan  umat islam, lebih dari 50 kali menyebut nama Nabi Muhammad SAW dalam sehari. Oleh karena itu, selayaknya kita mengenal siapa Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya menyebut-nyebutnya dengan lisan, tetapi betul-betul meresapinya dengan hati bahwa yang selalu disebut-sebut namanya itu adalah seorang manusia agung, rasul utusan Allah SWT.

Di dalam Al-Quran surat Al-Sharh allah SWT meninggikan derajat nama nabi Muhammad SAW.
            (وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ)
   Artinya :   
    "Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,"

Derajat Nabi Muhammad SAW sangat tinggi. Beliau sama seperti kita berasal dari golongan manusia, tetapi beliau adalah manusia pilihan yang diberi Allah SWT wahyu kepadanya.
Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Kahfi ayat 110,

  (قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا)
Artinya:
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Tidaklah Allah SWT mengutus nabi Muhammd SAW melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Allah SAW berfirman di dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 107  :

       (وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ)
Artinya : Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Mafhum mukholafahnya, seandainya saja Nabi Muhammad SAW tidak diutus, maka tidak akan ada rahmat di muka bumi.

Di dalam Al-Quran surat Attaubah 168 Allah SWT berfirman,

          (لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ)

Artinya:
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Ibnu Abbas menafsirkan kalimat "min anfusikum" dengan kalimat "min anfasakum" (sin nya difathahan) artinya golongan manusia dari bibit unggul.

Ketinggian derajat nabi Muhmmad SAW, bisa dlihat dari 3 hal :

Nasab beliau merupakan nasab pilihan.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki keutamaan nasab. Beliau merupakan keturunan orang-orang pilihan di setiap generasinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ان الله اصطفى من ولد ابراهيم اسماعيل . واصطفى من ولد اسماعيل بنى كنانة . واصطفى من بنى كنانة قريشا . واصطفى من قريش بنى هاشم . واصطفانى من بنى هاشم     

“Sesungguhnya Allah memilih Ismail dari anak-anak keturunan Ibrahim. Dan memilih Kinanah dari anak-anak keturunan Ismail. Lalu Allah memilih Quraisy dari anak-anak keturunan Kinanah. Kemudian memilih Hasyim dari anak-anak keturunan Quraisy. Dan memilihku dari anak keturunan Hasyim.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).

Sebagai umat Nabi Muhammad kita pun selayaknya mengenal nasab beliau. Berikut ini nasab lengkap Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Nasab Nabi Muhammad

Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan (Ibnu Hisyam: Sirah an-Nabawiyah, 1:1) kemudian para sejarawan menyebutkan ada empat nama di atasnya hingga sampai ke
Nabi Ismail bin Ibrahim.





 Paras wajah beliau
Tidak ada seorang pun yang  memandang wajah beliau merasa tidak nyaman. Seseorang yang memandang wajah Rasul, akan timbul rasa cinta kepadanya. Pandangannya hanya puas ketika dia menundukan wajahnya.
Bulan yang begitu indah, jauh lebih indah paras wajah Rasulullah SAW. Bulan pun merasa cemburu dengan paras Rasulullah SAW.

Nabi memiliki ahlak yang mulia dan diutus untuk menyempurnakan ahlaq yang baik.
                                                                                                   
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk mengajak manusia agar beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla saja dan memperbaiki akhlak manusia. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.      


“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Bukhori)

Kemuliaan ahlak Rasulullah SAW, tercermin dalam sebuah kisah tentang sesorang yang dicium tangannya oleh Rasulullah SAW.

Suatu hari, Rasulullah baru tiba di Madinah dari peperangan Tabuk, melawan bangsa Romawi bersama para sahabatnya. Hampir seluruh sahabat mengikuti peperangan itu, kecuali mereka yang berhalangan seperti faktor usia dan sebagainya.

Ketika mendekati kota Madinah, Rasulullah berjumpa dengan seorang tukang batu di salah satu sudut jalan. Ketika itu Rasulullah melihat tangan tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari.

Rasulullah kemudian bertanya, “ Kenapa tanganmu kasar sekali?"

Si tukang batu menjawab, " Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar."

Mendengar jawaban itu Rasulullah segera menggenggam tangan si tukang batu. Sesaat kemudian, Rasulullah mencium telapak tangan yang melepuh tersebut.

" Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya."

Rasululla SAW sangat mencintai sahabat dan ummatnya terutama ummatnya di akhir zaman.

 Rasulullah menceritakan tentang keimanan ummatnya.
 Baginda Rasulullah SAW bertsnya kepada para sahabat:
“Siapakah yang paling ajaib imannya?” tanya Rasulullah.

“Malaikat,” jawab sahabat.

“Bagaimana para malaikat tidak beriman kepada Allah sedangkan mereka senantiasa dekat dengan Allah,” jelas Rasulullah.

Para sahabat terdiam seketika. Kemudian mereka berkata lagi, “Para nabi.”

“Bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu diturunkan kepada mereka.”

“Mungkin kami,” celah seorang sahabat.

“Bagaimana kamu tidak beriman sedangkan aku berada di tengah-tengah kalian,” jawab Rasulullah menyangkal hujjah sahabatnya itu.

“Kalau begitu, hanya Allah dan Rasul-Nya saja yang lebih mengetahui,” jawab seorang sahabat lagi, mengakui kelemahan mereka.

“Kalau kamu ingin tahu siapa mereka, mereka ialah umatku yang hidup selepasku. Mereka membaca Al Qur’an dan beriman dengan semua isinya. Berbahagialah orang yang dapat berjumpa dan beriman denganku (para sahabat). Dan tujuh kali lebih berbahagia orang yang beriman denganku meskipun tidak pernah hidup dimasaku, tapi mencintaiku dan ingin berjumpa denganku” jelas Rasulullah.

“Aku sungguh rindu hendak bertemu dengan mereka,” ucap Rasulullah.


Ada 4  hak nabi SAW :
 Cintailah Beliau lebih dari cinta kepada yang lainnya.
     Karena tidak ada yang memberi syafaat di hati Akhir kecuali beilau.
    
 Taat kepada Rasul.
QS. Annisa : 59

 (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا)
Artinya :
  Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.     

 Bersholawat kepadanya.

      (إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
)
[Surat Al-Ahzab 56]
Artinya :
  Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

 Bersolawat kepada keluarga beliau.  


----''"""""""----'''-------Sekian------'''''-------''''''



Tidak terasa air mata membasahi pipi...
Air mata seorang manusia yang merindukan Rasulnya..
Apa jadinya jika kerinduan ini tak berbalas..
Karena kita tidak termasuk ummatnya...

Ya Allah, bimbinglah hamba untuk menjadi ummatnya.
Sampaikanlah sholawat dan salam kepada Nabi Rasulullah SAW.
Izinkan hamba menatap wajahnya, walau hanya dalam mimpi...
Aamiin...