Home

TAFSIR JALALAIN 1 Jumadil Akhir 1437 H/ 20 Maret 2016

Rangkuman pengajian Ahad pagi Majlis Taklim Tafsir Jalalain Tempat : musholla Al-Muhajirin, Puri Harmoni 1 Tgl          : 11 jumadil ak...

Senin, 23 Januari 2017

MAJLIS TA'LIM TAFSIR JALALAIN DI MUSHOLLAH RUHUL UMMAN

RANGKUMAN PENGAJIAN AHAD PAGI

Tempat : Musholla Ruhul Ummah, Metlland Cileungsi.
24 Rabiul akhir 1438 H / 22 Januari 2017
KH Slamet Azis Zein

KAJIAN TAFSIR JALALAIN.
 QS. ASYSYU'ARO AYAT 47       
                           
قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ         

«قالوا آمنا برب العالمين»
Artinya :
047. (Mereka berkata, "Kami beriman kepada Rabb semesta alam).

QS. ASYSYU'ARO AYAT 48      

                                  
رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ 

«رب موسى وهارون» لعلمهم بأن ما شاهدوه من العصا لا يتأتى بالسحر

Artinya :
048. (Yaitu Rabb Musa dan Harun") karena mereka mengetahui, bahwa apa yang mereka saksikan dari tongkat Nabi Musa itu bukanlah sihir sebagaimana perbuatan mereka.

QS. ASYSYU'ARO AYAT 49  

                                           
         قَالَ آمَنتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ

«قال» فرعون «آمنتم» بتحقيق الهمزتين وإبدال الثانية ألفا «له» لموسى «قبل أن آذن» أنا «لكم إنه لكبيركم الذي علمكم السحر» فعلمكم شيئا منه وغلبكم بآخر «فلسوف تعلمون» ما ينالكم مني «لأقطعن أيديكم وأرجلكم من خلاف» أي يد كل واحد اليمنى ورجله اليسرى «ولأصلبنكم أجمعين»

Artinya :
049. (Berkata) Firaun, ("Apakah kamu sekalian beriman) lafal A-amantum dapat pula dibaca Tas-hil sehingga bacaannya menjadi Amantum (kepadanya) yakni kepada Nabi Musa (sebelum aku memberi izin) secara langsung dariku (kepada kalian? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian) berarti ilmu kalian itu adalah sebagian daripada ilmunya, dan ini berarti pertarungan dan kemenangan di antara sesama perguruan (maka kalian nanti pasti benar-benar mengetahui) akibat perbuatan kalian itu dariku. (Sesungguhnya aku akan memotong tangan kalian dan kaki kalian dengan bersilang) yaitu tangan kanan mereka akan dipotong berikut kaki kirinya (dan aku akan menyalib kalian semuanya").   
       
QS. ASYSYU'ARO AYAT 50       

                                 
قَالُوا لَا ضَيْرَ إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ          

«قالوا لا ضير» لا ضرر علينا في ذلك «إنا إلى ربنا» بعد موتنا بأي وجه كان «منقلبون» راجعون في الآخرة

Artinya :
 050. (Mereka berkata, "Tidak ada kemudaratan) tidak mengapa bagi kami jika hal tersebut ditimpakan kepada kami (sesungguhnya kami kepada Rabb kami) sesudah kami mati dengan cara apa pun (akan kembali) yakni kembali kepada-Nya di akhirat nanti.            


QS. ASYSYU'ARO AYAT 51
                                                  

إِنَّا نَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَايَانَا أَن كُنَّا أَوَّلَ الْمُؤْمِنِينَ

«إنا نطمع» نرجو «أن يغفر لنا ربنا خطايانا أن كنا» أي بأن «أول المؤمنين» في زماننا

Artinya :
051. (Sesungguhnya kami sangat menginginkan) sangat mengharapkan (bahwa Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang- orang yang pertama-tama beriman") di masa kami ini.


MUKHTARUL AHADITS
" أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ أَنْ يَتَعَلَّمَ الْمَرْءُ الْمُسْلِمُ عِلْمًا ، ثُمَّ يُعَلِّمَهُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ "
(رواه ابن ماجه)
Artinya :
“ Sedekah yang paling utama ialah seorang muslim belajar suatu ilmu, kemudian mengajarkannya kepada saudara muslim lainnya “ (HR. Ibnu Majah)


As-Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas bin Abdul Aziz Al-Maliki Al-Hasani atau lebih akrab dipanggil dengan sebutan Sayyid Maliki atau Abuya Maliki di dalam salah satu kitab karya beliau yang berjudul Mafahim Yajib an Tusahhah menyampaikan sebuah hadits yang berbunyi :
  
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ
[ الترمذي عن كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ]

Rasulullah SAW bersabda;
"Barangsiapa yang mencari ilmu (yang dengan ilmunya tersebut) hanya untuk pandai berhujah (beragumentasi) dengan para ulama atau untuk menipu / mengelabui orang-orang jahil, atau hanya ingin mendapatkan kemuliaan manusia (dengan menjadi terkenal) maka Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka." (HR.Tirmidzi)


MAOIDLOTUL HASANAH

1 Ustadz. Nusron

Pada ayat sebelumnya, QS. Asyyuaro ayat 41  Allah SWT menggambarkan bagaimana keraguan para ahli sihir mengenai upah yang akan diberikan oleh firaun :

       فَلَمَّا جَاء السَّحَرَةُ قَالُوا لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْراً إِن كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ            
                                                                                             
«فلما جاء السحرة قالوا لفرعون أئن» بتحقيق الهمزتين وتسهيل الثانية وإدخال ألف بينهما على الوجهين «لنا لأجرا إن كنا نحن الغالبين»                 

 041. (Maka tatkala ahIi-ahli sihir datang, mereka pun bertanya kepada Firaun, "Apakah sungguh-sungguh) lafal A-inna dapat dibaca secara Tahqiq dan Tas-hil; kalau dibaca Tahqiq bacaannya menjadi A-inna dan kalau dibaca Tas-hil menjadi Ayinna (kami mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?").

Cerminan untuk saat ini, kita bisa melihat fenomena banyaknya orang-orang yang terbuai dengan imbalan yang dijanjikan meskipun dengan mengorbankan kebenaran.
Kadang kadang kita beramal sholeh, misalnya membangun musholla, tetapi karena ingin cepat selesai, menggunakan jalan pintas dengan menerima bantuan meskipun kita tahu bahwa sumbernya tidak halal.
Untuk itu, hendaknya kita bisa mengambil ibrah dari kisah Firaun ini.   








 Ustadz. H. Robah.



Kisah ketika istri Rasulullah SAW, siti Aisyah, difitnah oleh kaum munafik membuat sahabat Abu bakar marah.

Istri Rasulullah s.a.w. 'Aisyah r.a. Ummul Mu'minin, sehabis perang dengan Bani Mushtaliq bulan Sya'ban 5 H. Perperangan ini diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula 'Aisyah dengan Nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. dalam perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat. 'Aisyah keluar dari rombongan untuk suatu keperluan, kemudian kembali. tiba-tiba Dia merasa kalungnya hilang, lalu Dia pergi lagi mencarinya. Sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada dalam sekedup. setelah 'Aisyah mengetahui, rombongannya sudah berangkat Dia duduk di tempatnya dan mengaharapkan  akan ada yang kembali untuk menjemputnya. Kebetulan, lewat ditempat itu seorang sahabat Nabi, Shafwan Ibnu Mu'aththal, diketemukannya seseorang sedang tidur sendirian dan Dia terkejut seraya mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, isteri Rasul!" 'Aisyah terbangun. lalu Dia dipersilahkan oleh Shafwan mengendarai untanya. Syafwan berjalan menuntun unta sampai mereka tiba di Madinah. orang-orang yang melihat mereka membicarakannya menurut Pendapat masing-masing. mulailah timbul desas-desus. kemudian kaum munafik membesar- besarkannya, Maka fitnahan atas 'Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di kalangan kaum muslimin.

Kondisi ini membuat Abu Bakar marah dan bersumpah bahwa Dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah.
Tetapi ternyata Allah SWT, melalui wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,  melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas perbuatan mereka itu.

Allah SWT berfirman di dalam QS. ANNUR ayat 22 :

(وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ)

Artinya :
22. dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[1032]


Ustadz. Fathury Hza Muthaza


Berkaca dari kisah fitnah kepada siti Aisyah, maka perlunya sikap tabayyun terhadap berita yang belum jelas kebenarannya.
Saat ini banyak sekali berita HOAX yang sangat membahayakan jika semua orang menerima dan meneruskan berita ini tanpa tabyyun.

Mengeni kish persudaraan antara Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW,

 Nabi Musa :
      قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

   Nabi Muhammad SAW :
      
 أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ  وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ  الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ  وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ  فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا  إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا  فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ  وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ   .[1

 Nabi Musa AS yang memberi masukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk meminta Allah SWT supaya mengurangi jumlah rakaat sholat dari 50 rakaat menjadi 5 rakaat saat Isra Mi'raj.
 Bahkan sampai sekarang persaudaran keduanya masih berlanjut. Diantaranya, tongkat Nabi Musa dan rambut nabi Muhammad SAW tersimpan di tempat yang sama di Museum Topkapi di Istanbul, Turki.


Demikian semoga bermanfaat Wallahu A'lam Bish Shawaab