Home

TAFSIR JALALAIN 1 Jumadil Akhir 1437 H/ 20 Maret 2016

Rangkuman pengajian Ahad pagi Majlis Taklim Tafsir Jalalain Tempat : musholla Al-Muhajirin, Puri Harmoni 1 Tgl          : 11 jumadil ak...

Kamis, 18 Agustus 2016

MAJLIS TA'LIM TAFSIR JALALIN RANGKUMAN PENGAJIAN AHAD PAGI

Tempat : Musholla Rukhul Ummah
11 Dzulqodah 1437 H / 14 Agustus 2016
 KAJIAN TAFSIR JALALAIN.






Q.S Al-Furqon : 30            
     وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُوراً

«وقال الرسول» محمد «يا رب إن قومي» قريشا «اتخذوا هذا القرآن مهجورا» متروكا

(Berkatalah Rasul) Nabi Muhammad, ("Ya Rabbku! Sesungguhnya kaumku) kabilah Quraisy (menjadikan Alquran ini suatu yang diasingkan") ditinggal begitu saja. Maka Allah swt. berfirman,

  Q.S Al-Furqon : 31
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوّاً مِّنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِياً وَنَصِير
اً                                                                                                    
«وكذلك» كما جعلنا عدوا من مشركي قومك «جعلنا لكل نبي» قبلك «عدوا من المجرمين» المشركين فاصبر كما صبروا «وكفى بربك هاديا» لك «ونصيرا» ناصرا لك على أعدائك


("Dan seperti itulah) sebagaimana Kami telah menjadikan bagimu musuh dari kalangan orang-orang musyrik kaummu sendiri (Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi) sebelum kamu (musuh dari orang-orang yang berdosa) yakni orang-orang musyrik maka bersabarlah sebagaimana mereka bersabar. (Dan cukuplah Rabbmu menjadi Pemberi petunjuk) bagimu (dan Penolong") yang menolong kamu terhadap musuh-musuhmu.

Q.S Al-Furqon : 32
       
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلاً

«وقال الذين كفروا لولا» هلا «نزل عليه القرآن جملة واحدة» كالتوراة والإنجيل والزبور قال تعالى نزلناه «كذلك» متفرقا «لنثبت به فؤادك» نقوي قلبك «ورتلناه ترتيلا» أتينا به شيئا فشيئا بتمهل وتؤدة لتيسير فهمه وحفظه


(Berkatalah orang-orang yang kafir, "Mengapa tidak) (diturunkan kepadanya Alquran sekali turun saja?") sebagaimana kitab Taurat, kitab Injil dan kitab Zabur. Allah menjawab melalui firman-Nya, "Kami sengaja menurunkannya (demikian) secara terpisah-pisah (supaya Kami perkuat hatimu dengannya) Kami menguatkan kalbumu dengan Alquran (dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok") Kami menurunkannya tahap demi tahap secara perlahan dan tidak tergesa-gesa, supaya mudah dipahami dan dihafal.

  Q.S Al-Furqon : 33
 
    وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيراً

«ولا يأتونك بمثل» في إبطال أمرك «إلا جئناك بالحق» الدافع له «وأحسن تفسيرا» بيانا لهم
(Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu membawa sesuatu yang ganjil) untuk membatalkan perkaramu (melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar) yang menolak dan membantahnya (dan yang paling baik penjelasannya) untuk menjelaskan perkara yang sebenarnya kepada mereka.  

 Q.S Al-Furqon : 34

           الَّذِينَ يُحْشَرُونَ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَى جَهَنَّمَ أُوْلَئِكَ شَرٌّ مَّكَاناً وَأَضَلُّ سَبِيلاً

«الذين يحشرون على وجوههم» يساقون «إلى جهنم أولئك شر مكانا» هو جهنم «وأضل سبيلا» أخطأ طريقا من غيرهم وهو كفرهم

  Mereka adalah (orang-orang yang dihimpunkan dengan diseret atas muka-muka mereka) mereka digiring seraya diseret (ke neraka Jahanam, mereka itulah orang-orang yang paling buruk tempatnya) yaitu neraka Jahanam (dan paling sesat jalannya) paling keliru jalannya bila dibandingkan dengan selain mereka, sebab kekafirannya.


POINT POINT PENTING :

Hendaklah kita memuliakan Al-Quran.
    Imam Nawawi mengatakan, kepada ulama saja  dianjurkan untuk berdiri sebagai penghormatan, apalagi kepada Al-Quran, kita harus lebih menghormati.
Kertas  menjadi mulia ketika menjadi media tulisan Al-Quran.
Al-Quran diturunkan secara bertahap supaya mudah dihafal dan difahami.

MUKHTARUL AHADITS.

اظهروا النكاح واخفوا الخطبة
(رواه الديلمي عن امى سلمه)

Artinya :
Tampakkanlah (umumkanlak) pernikahan, dan sembunyikanlah khitbah (pertunangan)
MAUIDLOTUL HASANAH










Ust. Robah

Diantara hikmah diturunkannya Alquran secara berangsur-angsur :
Supaya bisa dipahami secsra bertahap
sebagai jawaban dari peristiwa yang terjadi pada saat itu.
supaya terus menerus mempelajati A-Quran.

  قَالَ كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يُذَكِّرُنَا كُلَّ يَوْمِ خَمِيسٍ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّا نُحِبُّ حَدِيثَكَ وَنَشْتَهِيهِ وَلَوَدِدْنَا أَنَّكَ حَدَّثْتَنَا كُلَّ يَوْمٍ. فَقَالَ مَا يَمْنَعُنِى أَنْ أُحَدِّثَكُمْ إِلاَّ كَرَاهِيَةُ أَنْ أُمِلَّكُمْ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَخَوَّلُنَا بِالْمَوْعِظَةِ فِى الأَيَّامِ كَرَاهِيَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا.
“Adalah Abdullah bin Mas’ud t memberikan pelajaran kepada kami setiap hari Kamis, ada salah seorang yang berkata kepadanya : ‘Wahai Abu Abdur Rokhman, kami menyukai pelajaranmu dan kami biasa menghadirinya, kami sangat mengharapkan agar engkau berkenan menyampaikannya setiap hari’. Ibnu Mas’ud t menjawab : ‘tidak ada yang membuatku keberatan untuk menyampaikan pelajaran kepada kalian, selain aku khawatir kalian akan bosan, sesungguhnya Rasulullah r mengatur penyampaian nasehatnya pada hari tertentu, khawatir akan membuat kami jenuh”.

  حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ أَبِى وَائِلٍ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَخَوَّلُنَا بِالْمَوْعِظَةِ فِى الأَيَّامِ ، كَرَاهَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا
“Haddatsanaa Muhammad bin Yusuf ia berkata, akhbaronaa Sufyan dari Al A’masy dari Abu Wail dari Ibnu Mas’ud t ia berkata, “Adalah Nabi r mengatur pemberian nasehat pada hari tertentu, khawatir akan membuat kami bosan””.

Ust. Fathuri

Ketila menerima mujizat, ada beberapa sikap yang digambarkan Allah di dalam Al-Quran : 
Siti Zulaikha
Tatkala siti zulaikha mengundang teman-temannya.

( فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ)

[Surat Yusuf 31]
Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia".    
Ratu Bilqis
Beliau menyatakan berserah diri bersama Nabi sulaiman kepada Allah SWT.

         (قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الصَّرْحَ ۖ فَلَمَّا رَأَتْهُ حَسِبَتْهُ لُجَّةً وَكَشَفَتْ عَنْ سَاقَيْهَا ۚ قَالَ إِنَّهُ صَرْحٌ مُمَرَّدٌ مِنْ قَوَارِيرَ ۗ قَالَتْ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ)

[Surat An-Naml 44]
Artinya :
Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam".

Firaun      
Ketika diperlihatkan mujizat kepadanya, Dia sangat sombong bahkan mengaku sebagai tuhan.

(اذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ  فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلَىٰ أَنْ تَزَكَّىٰ  وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ  فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَىٰ  فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ  ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ  فَحَشَرَ فَنَادَىٰ * فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ)

[Surat An-Naziat 17 - 24]

"Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,
dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)".
Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"   
 Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
 Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai.
 Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
 Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.
 (Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi".

Wallahu a'lam bishowaab
  Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin...

Tidak ada komentar: